Advertisement
Ford Pelajari EV China, CEO Gunakan Xiaomi SU7 Tiap Hari
Mobil listrik Xiaomi. (ANTARA - mi.com)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ford mengambil pendekatan unik untuk memahami pesaingnya, utamanya mobil listrik asal China. Mereka tidak sekadar melakukan analisis, tetapi dengan menggunakan langsung kendaraan produksi mereka dalam aktivitas sehari-hari.
CEO Ford, Jim Farley, menjadikan mobil listrik buatan China, termasuk Xiaomi SU7, sebagai kendaraan operasionalnya. Dalam wawancara dengan media Argentina, La Nación, Farley mengungkapkan kekagumannya terhadap cara produsen China mengembangkan teknologi mobil listrik. Menurutnya, mobil China menawarkan pengalaman digital setara produk Apple.
Advertisement
“Saya sangat terkesan dengan Xiaomi. Tidak heran mereka begitu sukses, mereka adalah Apple-nya China,” kata Farley, dikutip dari Carnewschina, Jumat (5/12/2025).
Ia memuji kelancaran pengalaman digital pada Xiaomi SU7, mulai dari pengenalan ponsel otomatis tanpa proses pairing, fitur pengenalan wajah, hingga integrasi penuh asisten kecerdasan artifisial (AI). “Mobil ini bisa melesat dari 0–100 Km per jam dalam tiga detik hanya dengan satu tombol. Rasanya seperti Porsche Taycan,” ujarnya.
BACA JUGA
Kekaguman Farley berakar dari upaya sistematis. Setelah kunjungan ke China tahun lalu, ia meminta tim manajemennya memilih lima mobil listrik terbaik buatan China. Unit-unit tersebut kemudian diterbangkan ke Chicago dan dikendarai ke kantor pusat Ford di Dearborn, Michigan. Sejak saat itu, Farley dan para eksekutif Ford sengaja menggunakannya untuk perjalanan harian guna memahami langsung kekuatan kompetitor.
“Ford terlambat memahami Jepang, Ford juga terlambat memahami Korea Selatan, jadi kami tidak boleh terlambat lagi untuk China. Kalau CEO saja menghormati kompetisi dari China, seluruh perusahaan harus melakukan hal yang sama," tegas dia.
Farley mengakui perkembangan teknologi pabrikan China melaju lebih cepat dari perkiraan. Kesadaran ini menguat setelah Ford merekrut Doug Field, mantan kepala insinyur Tesla Model 3 dan mantan anggota proyek mobil Apple, sebagai pimpinan divisi EV, digital, dan desain.
“Doug bilang ke saya, ‘Jim, sistem rilis komponenmu, arsitektur IT-mu, dan alat desain CAD-mu tertinggal 25 tahun. Kamu tidak bisa bersaik dengan BYD. Kamu butuh keahlian yang sesungguhnya,’" ujar Farley mengutip percakapan mereka.
Pengakuan Farley ini menjadi sinyal kuat bahwa pabrikan China kini bukan sekadar pesaing, melainkan telah menetapkan standar baru dalam inovasi mobil listrik global. Bagi Ford, strategi untuk mengejar ketertinggalan dimulai dengan memahami secara mendalam produk yang kini menjadi acuan di pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Aturan Contra Flow CikampekBogor Selama Libur Nataru 2025
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- Polda DIY Bongkar 14 Kasus Curas, 17 Tersangka Ditangkap
- Tekan Kenaikan Harga Pangan, DPRD DIY Dorong Operasi Pasar
- UGM Kirim 15 Tenaga Medis Dukung Penanganan Bencana di Sumatera
- Relokasi Makam Terdampak Tol Jogja-Solo Dimulai, 451 Jenazah Dipindah
- Sistem OSS Bermasalah, Izin Usaha di Sleman Terhambat sejak Oktober
Advertisement
Advertisement



