Advertisement
Xiaomi dan DeepSeek Terancam Masuk Daftar Hitam Militer AS
Logo Xiaomi - Wikipedia
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Xiaomi dan DeepSeek terancam masuk Daftar 1260H AS yang menandai perusahaan yang diduga mendukung militer China, menyusul desakan anggota Kongres.
Melalui surat yang dikirimkan kepada Menteri Pertahanan (kini disebut Kementerian Perang di bawah pemerintahan Trump), Pete Hegseth, pada Kamis (18/12/2025), para legislator mendesak Pentagon untuk memperluas cakupan "Daftar 1260H".
Advertisement
Selain Xiaomi dan DeepSeek, Reuters mengungkapkan perusahaan produsen layar BOE Technology Group yang merupakan pemasok utama Apple juga diusulkan untuk masuk ke dalam daftar entitas yang berafiliasi dengan militer China tersebut.
Meskipun pencantuman dalam Daftar 1260H tidak secara otomatis menjatuhkan sanksi ekonomi, label ini membawa dampak reputasi yang serius.
BACA JUGA
Daftar ini menjadi panduan resmi mengenai pandangan militer AS terhadap perusahaan-perusahaan tersebut, yang diperkirakan akan membuat mitra bisnis AS berpikir dua kali sebelum bekerja sama guna menghindari risiko di masa depan.
Langkah ini merupakan bagian dari tekanan berkelanjutan AS terhadap perusahaan teknologi China. DeepSeek sebelumnya telah dituduh oleh pejabat AS membantu militer China dan menghindari kontrol ekspor. Sementara BOE telah menjadi sorotan anggota Kongres yang ingin menghapus perusahaan layar China dari rantai pasok AS pada 2030.
Selain tiga perusahaan utama tersebut, surat dari para anggota Kongres itu juga merekomendasikan penambahan beberapa perusahaan China lain ke dalam daftar, antara lain WuXi AppTec, GenScript, Hua Hong Semiconductor, dan sejumlah perusahaan di bidang robotika dan sensor.
Kebijakan ini mencerminkan upaya AS yang semakin agresif untuk memutus keterkaitan teknologi dengan China, khususnya di bidang yang dianggap sensitif bagi keamanan nasional. Hingga saat ini, belum ada keputusan resmi dari Pentagon mengenai usulan penambahan perusahaan-perusahaan tersebut ke dalam Daftar 1260H.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Xiaomi dan DeepSeek Terancam Masuk Daftar Hitam Militer AS
Boomerang Employees: Google Kejar Talenta AI dari Pesaing
Cara Scan Dokumen Jadi PDF Lewat WhatsApp Tanpa Aplikasi
Pertama dalam Sejarah, VW Tutup Pabrik di Jerman
Advertisement
Gemini Belum Gantikan Google Assistant, Ini Jadwal Barunya
Pikap Baru BYD Pakai Unibody dan Teknologi Hybrid Canggih
Tak Penuhi Syarat Windows 11, Setengah Juta PC Lawas Beralih ke Linux
Pendapatan ChatGPT Mobile Tembus Rp50 Triliun
Tren AI Dorong Harga Tablet Xiaomi dan Honor Melonjak
Advertisement
Anomali Satelit Starlink, SpaceX dan NASA Pantau Puing Orbit
ByteDance dan Oracle Bentuk Perusahaan Baru untuk TikTok AS
IDC: Pasar Wearable Tumbuh 10 Persen, Huawei Kuasai Global
All New Hyundai Nexo Raih 5 Bintang Uji Keselamatan Euro NCAP
Trump Canangkan Misi Astronot AS ke Bulan pada 2028
Advertisement
Instagram Hadirkan Reels di TV, Masih Tahap Uji Coba
Berita Pilihan
Advertisement
Ambulans Jadi Ruang Bersalin Bayi Kembar Saat Banjir Langkat
Advertisement
Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement
