Advertisement

Pasokan DRAM Krisis, Harga DDR5 dan PC Global Terancam Naik

Jumali
Minggu, 28 Desember 2025 - 17:07 WIB
Jumali
Pasokan DRAM Krisis, Harga DDR5 dan PC Global Terancam Naik DDR5 - Wikipedia

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Industri PC global berada di fase kritis akibat kelangkaan DRAM. Tekanan pasokan ini berpotensi mendorong kenaikan harga DDR5 serta perangkat laptop dan desktop di pasar konsumen.

Perusahaan teknologi ternama seperti Asus, HP, dan Dell dilaporkan mengalami hambatan signifikan dalam mengamankan pasokan DRAM. Mengutip laman WCCF Tech, para produsen tersebut mulai mendekati pemasok utama seperti Samsung dan SK hynix untuk merundingkan perjanjian pasokan jangka panjang (long-term agreements/LTA).

Advertisement

Namun, upaya ini belum membuahkan hasil optimal. Pasokan yang tersedia saat ini tidak mampu mengimbangi lonjakan permintaan pasar yang terus meningkat, terutama dengan berkembangnya kebutuhan perangkat keras pendukung kecerdasan buatan (AI).

Harga DDR5 Diproyeksi Naik hingga 45 Persen

Tekanan pasokan diperparah oleh proyeksi kenaikan harga memori yang tajam. Media Korea Selatan, Chosun Biz, melaporkan bahwa harga DDR5 diperkirakan meningkat hingga 45% pada tahun depan.

Kenaikan ini terjadi setelah sebelumnya harga memori sudah mengalami lonjakan signifikan. Kondisi tersebut memaksa produsen PC untuk memutar otak dan mempertimbangkan strategi khusus guna menghadapi kelangkaan DRAM yang kian mencekik.

Menghadapi krisis ini, produsen PC dihadapkan pada tiga opsi strategis yang masing-masing memiliki konsekuensi besar:

- Menaikkan Harga Produk di Tingkat Konsumen: Langkah ini paling berisiko karena dapat menekan minat beli pasar. Produsen memerlukan kenaikan harga skala besar untuk menutup biaya kontrak DRAM yang semakin mahal.

- Modifikasi Konfigurasi Produk: Beberapa produsen dilaporkan tetap mempertahankan RAM 8 GB sebagai konfigurasi dasar pada laptop kelas menengah. Padahal, industri perangkat lunak saat ini telah merekomendasikan 16 GB sebagai standar minimum. Strategi ini diambil agar stok DRAM yang terbatas bisa didistribusikan ke lebih banyak unit produksi.

- Penundaan Peluncuran Produk Baru: Ini menjadi jalan terakhir untuk menyesuaikan ketersediaan memori dengan rencana produksi.

Pendekatan penundaan produk mulai terlihat di pasar komponen. Sebagai contoh, peluncuran GPU NVIDIA RTX 50 SUPER dilaporkan mundur ke kuartal kedua 2026. Sementara itu, GPU berbasis arsitektur RDNA 5 dari AMD diperkirakan baru akan hadir pada paruh kedua 2027.

Seorang pelaku industri yang dikutip Chosun Biz mengungkapkan, “Kami memperkirakan perubahan strategi respons pasar, seperti penundaan peluncuran produk atau pengurangan lini premium, akan menjadi langkah yang tidak terhindarkan.”

Di sisi lain, produsen prosesor seperti Intel dan AMD terus berupaya menyesuaikan jadwal rilis produk mereka dengan alokasi DRAM yang telah diamankan sebelumnya.

Kondisi ini memicu kekhawatiran bahwa rantai pasok PC global bisa memasuki fase "kelaparan" untuk produk generasi terbaru. Jika situasi tidak segera membaik, lini produk yang ada saat ini berpotensi bertahan lebih lama di pasar ritel daripada jadwal pergantian normal.

Untuk saat ini, pengamat menilai tidak banyak langkah instan yang bisa diambil industri untuk segera mengatasi krisis pasokan memori global tersebut. Konsumen pun diimbau untuk bersiap menghadapi potensi kenaikan harga perangkat elektronik dalam waktu dekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Pemilih Muda Absen di Pemilu Myanmar Besutan Junta

Pemilih Muda Absen di Pemilu Myanmar Besutan Junta

News
| Minggu, 28 Desember 2025, 21:17 WIB

Advertisement

Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting

Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting

Wisata
| Sabtu, 27 Desember 2025, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement