Advertisement

Promo November

Startup asal Jogja Ini, Hadirkan Kecerdasan Buatan waAES dan waSistem, Apa Itu?

Abdul Hamied Razak
Kamis, 11 Mei 2023 - 07:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Startup asal Jogja Ini, Hadirkan Kecerdasan Buatan waAES dan waSistem, Apa Itu? Ilustrasi mesin pendeteksi wajah. - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Era yang semakin maju saat ini membuat teknologi sulit dipisahkan dari kehidupan manusia. Munculnya kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) menjadi salah satu inovasi yang paling menjanjikan.

CEO Widya Analytic Faris Yusuf Baktiar menjelaskan AI memiliki kemampuan dalam mempelajari, mengolah data, dan membuat keputusan yang cerdas. AI berusaha untuk membuat mesin atau program komputer yang dapat belajar, berpikir, dan bertindak seperti manusia dalam situasi tertentu.

Advertisement

BACA JUGA: 8 Negara Paling Percaya pada Sistem AI

AI juga memberikan dampak yang besar pada berbagai sektor, mulai dari kesehatan hingga transportasi, serta membuka peluang luas untuk masa depan yang penuh dengan potensi. "Tujuan utama AI adalah untuk mengembangkan algoritma dan model komputasional yang dapat memproses data, mengenali pola, mengambil keputusan, dan memecahkan masalah secara mandiri," katanya melalui rilisnya, Kamis (11/5/2023).

Dekteksi Keamanan

Faris menjelaskan, AI juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi pola serta perilaku yang mencurigakan dalam sistem keamanan, termasuk pencegahan serangan siber, pendeteksian penipuan, dan pemeliharaan keamanan fisik di lokasi yang sensitif.

AI bahkan, lanjut Faris, mampu memberikan pelayanan yang lebih baik dengan meningkatkan layanan pelanggan melalui chatbot, asisten virtual, atau chat interaktif yang dapat memberikan respons dengan cepat, sedia setiap saat, dan juga penyelesaian masalah yang lebih efisien.

"Saat ini, AI memiliki peran yang sangat penting dalam instansi karena memberikan solusi yang dapat mengubah cara instansi beroperasi, berinovasi, dan berinteraksi dengan pelanggan. Keamanan juga menjadi aspek yang tidak bisa diabaikan dalam instansi," katanya.

AI membantu dalam mendeteksi aktivitas yang mencurigakan, serangan siber, dan penipuan dengan mengidentifikasi pola dan perilaku yang tidak normal. Dengan adanya sistem deteksi dini berbasis AI, instansi akan bisa merespons secara proaktif dan mengurangi risiko keamanan.

BACA JUGA: Bukan Asli, Video Iklan Pizza Ini Dibuat Pakai Teknologi AI

"Dalam menghadapi kebutuhan tersebut, kami dapat membantu untuk mewujudkan program transformasi digital dengan menyediakan produk-produk yang mampu menunjang teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI)," katanya.

Startup asal Jogja ini pun mengenalkan waAES (Automatic Essay Scoring). waAES adalah bentuk kecerdasan buatan yang memiliki kemampuan untuk mengevaluasi jawaban esai dalam konteks pendidikan. AES juga dapat diterapkan dalam penilaian respons naratif untuk mendapatkan hasil yang lebih objektif dan efektif.

"Dengan menggunakan AES, proses penilaian dapat dilakukan secara otomatis dan memberikan feedback yang konsisten sehingga memungkinkan evaluasi yang lebih efisien dan akurat," katanya.

Selain waAES, ada juga waSistem Rekomendasi. Dia menjelaskan waSistem Rekomendasi adalah bentuk kecerdasan buatan yang berfungsi untuk memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi dari berbagai aplikasi dengan pengguna yang banyak. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menyediakan produk yang sesuai dengan karakteristik masing-masing pengguna.

"Sistem ini dapat diterapkan di berbagai sektor seperti perbankan, restoran, layanan pelanggan, pelayanan publik, dan industri farmasi, dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah pengguna aktif dan penjualan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Puncak Arus Mudik Liburan Natal Diprediksi Terjadi pada 24 Desember

News
| Jum'at, 22 November 2024, 18:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement