BSN Tetapkan 38 SNI Kendaraan Listrik untuk Jamin Keselamatan Pengguna

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah terus menggalakkan pengurangan emisi karbon dan menargetkan 20230 berkurang hingga 31,89% dan zero emisi di 2060 mendatang. Oleh karena itu pemerintah mendorong penggunaan kendaraan listrik.
Badan Standarisasi Nasional (BSN) selaku lembaga pemerintah nonkementerian pun merespons dengan menyiapkan 38 SNI untuk kendaraan listrik. Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Kukuh S. Achmad menjelaskan BSN sendiri, lanjut Kukuh, BSN telah menetapkan 38 SNI terkait kendaraan listrik, 15 SNI untuk infrastruktur pengisian kendaraan listrik dan terdapat 9 SNI yang dirumuskan terkait baterai kendaraan listrik.
Advertisement
BACA JUGA : Pakar UGM: Subsidi Kendaraan Listrik Lebih Tepat
Dari Sembilan SNI baterai kendaraan listrik itu di antaranya seri SNI IEC 62660 bagian 1 s.d 3 untuk persyaratan keselamatan, kinerja dan pengujian sel baterai kendaraan listrik. Kemudian SNI 8871:2019 untuk persyaratan keselamatan baterai pada mobil listrik dan SNI 8872:2019 untuk persyaratan keselamatan pada sepeda motor listrik;
Selain itu SNI ISO 12405-4:2018 terkait pengujian kinerja pak baterai pada mobil listrik dan SNI 9102:2022 terkait pengujian kinerja pak baterai pada sepeda motor listrik. Serta SNI 8927 dan SNI 8928 yang diterbitkan pada tahun 2020 mengatur terkait persyaratan keselamatan dan spesifikasi baterai dapat dilepas dan ditukar.
“Ada dua yang sudah pernah kami sertifikasi yaitu terkait infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik umum dan terkait dengan baterai,” katanya kepada wartawan di sela-sela pembukaan Electric Vehicle Standar Expo (EVSE) di Jogja Expo Center Rabu (12/7/2023).
Penetapan SNI itu diharapkan dapat meminimalisasi kekhawatiran masyarakat bahwa kendaraan listrik dinilai tidak aman dan berisiko. Produk kendaraan yang ter disertifikasi atau mendapatkan SNI maka ada jaminan terkait risiko dan keamanannya.
Ia menambahkan penerapan SNI pada sistem elektrifikasi dan berbagai komponen kendaraan listrik seperti ban, velg, kaca mobil diharapkan dapat meyakinkan masyarakat kendaraan listrik aman dan nyaman.
BACA JUGA : Berlimpah! Ini 7 Insentif Kendaraan Listrik, Apa Saja?
“Sebagai produk transportasi, anggapan ini wajar. Seperti produk lain, penggunaan listrik pada kendaraan, juga berisiko,” katanya.
Ajang EVSE 2023 ini sebagai bentuk kampanye penggunaan kendaraan dengan melibatkan stakeholder terkait seperti perusahaan kendaraan listrik, lembaga sertifikasi dan laboratorium penguji hingga penyedia charging system.
“EVSE juga menggelar kegiatan side event seperti seminar terkait kebijakan dan masa depan kendaraan listrik, test drive, untuk memberikan pengalaman pengunjung, serta games edukasi tentang SNI dan kendaraan listrik,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pemerintah Mau Impor Beras Lagi 1,5 Juta Ton di 2023, Ini Alsannya
Advertisement

Garrya Bianti, Resort Eksklusif Baru di Jogja yang Cocok untuk Healing Anda
Advertisement
Berita Populer
- Karnaval Budaya Perayaan HUT Kota Jogja, Pelajar Sekaligus Belajar Pengembangan Karakter
- Sejarah UGM Disebut Kampus Biru
- Kokam DIY Dibekukan, Ini Sejarah Pembentukan Kokam dan Lokasi Markas Pertamanya
- Asal Muasal Sentra Gudeg Wijilan, Salah Satu Spot Makan Favorit Wisatawan
- Jogja sedang Terik-teriknya, Pakar Kesehatan UGM Minta Waspadai Penyakit Ini
Advertisement
Advertisement