Advertisement
Mobil Listrik Buatan Siswa SMK, Perjalanan 150 Kilometer Hanya Butuh Rp32.000

Advertisement
Harianjogja.com, MAKASSAR—Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) memperkenalkan kendaraan listrik hasil karya dari guru dan siswa SMK Negeri 2 Kabupaten Pangkep yang dinamai Mobil Jeep Andalan (Jipand).
Kendaraan ini dirakit dan dimodifikasi dari mobil konvensional (berbahan bakar BBM) menjadi mobil listrik ramah lingkungan oleh empat orang siswa di sekolah tersebut. Tujuannya merealisasikan instruksi dari Presiden Joko Widodo untuk menggunakan mobil bertenaga listrik kepada seluruh pejabat negara beserta jajarannya.
Advertisement
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan biaya perakitan Jipand memakan anggaran sekitar Rp300 juta, meliputi konversi mesin, body mobil serta sparepart lainnya. Adapun proses perakitannya memakan waktu empat bulan, dimulai pada April 2023 hingga dinyatakan memenuhi standar.Â
BACA JUGA : Perang Harga Mobil Listrik China Menjalar ke GIIAS 2023
Jipand sendiri menggunakan mesin bertenaga 8.000 watt dan dapat mencapai ketepatan 120 km/jam dengan jarak tempuh 150-170 km. Mobil ini juga diklaim irit dibanding penggunaan mobil berbahan bakar BBM, hanya dengan biaya Rp32.000 dapat menempuh jarak 150 km.
"SMKN 2 Pangkep sendiri melaksanakan kerja sama reparasi, build up, body repair, servis engine dengan beberapa perusahaan yang memiliki lisensi. Mobil ini juga dapat dikendalikan menggunakan HP Android dengan sistem kecepatan eco, normal dan sport," jelas Andi Sudirman dikutip Jumat (18/8/2023).
Guru SMKN 2 Pangkep yang merupakan perakit Jipand, Andi Magupeang mengatakan pihaknya saat ini baru membuat satu unit dan merencanakan akan membuat lagi tiga unit. Apalagi ada harapan dari Gubernur Sulsel jika mobil ini bisa diperadakan di setiap OPD.
BACA JUGA : TKDN Dilonggarkan hingga 40 Persen, Hyundai Lanjutkan Proyek Mobil Listrik
"Jadi perencanaan ke depan itu ada tiga unit kita mau buat, dengan jenis mobil komando yang tentunya bertenaga listrik," ungkapnya.
Dia juga menambahkan belum menemui banyak kendala selama proses pembuatannya, hanya beberapa kendala teknis yang akhirnya bisa diselesaikan seperti pada bagian yang menyambungkan antara transmisi dan dinamo.
"Pada bagian itu, kalau tidak presisi dan seimbang letaknya, bisa menyebabkan retak. Tapi syukur kita bisa atasi," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KPK Sebut Nomor Ponsel Hasto Kristiyanto Ternyata Bernama Sri Rejeki Hastomo, Ini Komentarnya
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Jadi Rumah Sakit Pendidikan, RSUD Prambanan Sediakan A-SIYAP, Ini Manfaatnya
- Pemkab Bantul Genjot Infrastruktur di 2025 dan 2026, Ini Tujuannya
- Optimalkan Pengelolaan Sampah, Kelurahan Mergangsan Jogja Gelar Monev
- Soal Potensi Kemitraan MBG dengan Yayasan Bill Gates, Begini Penjelasan Kepala BGN
- Terkait Kebocoran Soal ASPD, Disdikpora DIY Beberkan Sejumlah Fakta Baru
Advertisement