Advertisement
UGM Luncurkan Pesawat Nirawak Palapa S-1
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pesawat nirawak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Palapa S-1 buatan staf pengajar Fakultas Teknik (FT) UGM resmi diluncurkan. Pesawat ini punya kecanggihan dalam kepentingan surveilans dan pemetaan, punya kemampuan patroli kebakaran hutan serta mampu beroperasi dalam kondisi darurat bencana.
Ketua tim peneliti sekaligus pembuat Palapa 1, Gesang Nugroho, mengungkapkan pesawat nirawak buatannya memiliki tingkat efisiensi sangat tinggi. Dalam sekali terbang, Palapa S-1 mampu bertahan di udara selama enam jam dengan jangkauan telemetri sejauh 500 kilometer. "Enam jam terbang mampu melakukan mapping 3.500 hektare," kata Gesang, Selasa (3/9/2024).
Advertisement
Selain mampu terbang 500 kilometer, pesawat ini bisa digunakan untuk bermacam keperluan tergantung sensor yang dibawa. Pesawat nirawak ini pun bisa digunakan untuk recognition militer yaitu mengintai musuh yang jaraknya masih jauh. Bahkan, UAV ini mampu melakukan patroli laut, pemantauan perkebunan hingga pemantauan pertambangan.
Gesang juga menceritakan jika pesawatnya ini sudah pernah dites dan melalui uji keandalan sehingga selain ke Kementerian Pertahanan, pesawat ini akan dipromosikan ke instansi yang lain.
"Pada awal pengembangannya pesawat ini sempat dilihat Menhan Prabowo Subiyanto, namun saat itu belum diuji," katanya.
Dibangun sejak 2021, pesawat ini terus dikembangkan agar strukturnya semakin ringan, semakin kuat sehingga payload-nya bisa semakin tinggi. "Ini sudah tahun ketiga, dan rangkaian pengujian-pengujian sudah kita laksanakan," ujarnya.
BACA JUGA: Liga 2 Musim Baru Bakal Dimulai Akhir Pekan Ini Diikuti 26 Tim
Meski tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada saat pesawat saat ini masih berkisar 40%, Gesang mengatakan pihaknya akan terus berupaya meningkatkannya.
Dalam proses produksinya, selama tiga bulan Gesang mampu menghasilkan tujuh unit pesawat. Semua telah melalui serangkaian pengujian panjang meliputi uji aerodinamika, uji stabilitas, uji telematri, uji endurance dan uji misi di lingkungan yang sebenarnya. "Pada prinsipnya bisa untuk apa saja. Kalau militer Palapa S-1 mampu membawa bom," katanya.
Dekan Fakultas Teknik UGM, Profesor Selo menambahkan pesawat nirawak Palapa S-1 merupakan pesawat yang didesain dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam aplikasi.
"Tentunya pesawat nirawak ini bisa diaplikasikan ke banyak hal, bahkan untuk pemantauan saat terjadi bencana,” katanya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jusuf Kalla Sebut Pendidikan Buat Muslim di Barat Naik Kelas, Atasi Islamophobia dengan Prestasi
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Atasi Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku, Pemda DIY Ajukan 100 Ribu Dosis Vaksin ke Kementan
- Kodim Bangun Dapur Umum untuk Makan Bergizi Gratis di Bantul
- Kuota Haji DIY 2025 Tetap, Biaya Diprediksi Turun
- Gembira Loka Zoo Raih Apresiasi atas Pengelolaan Satwa dan Upaya Konservasi Gajah Sumatera
- Pelaku Penjambretan di Gamping Sleman Ditangkap, Diduga Sempat Minum Miras Sebelum Beraksi
Advertisement
Advertisement