Advertisement

Kisah Voyager 1 dan 2, Utusan Abadi yang Melintasi Ruang Antarbintang

Jumali
Sabtu, 04 Oktober 2025 - 02:17 WIB
Jumali
Kisah Voyager 1 dan 2, Utusan Abadi yang Melintasi Ruang Antarbintang Dok. Nasa

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pada tahun 1977, dua wahana antariksa kembar, Voyager 1 dan Voyager 2, diluncurkan dari Bumi membawa sebuah mimpi besar menembus batas Tata Surya dan menyapa bintang.

Di tahun 2025, kedua "robot sederhana" ini telah mencapai jarak luar biasa, diperkirakan lebih dari 22 miliar kilometer dari planet asal kita.

Advertisement

Awalnya, misi Voyager dirancang hanya untuk menjalankan "Grand Tour," yakni melakukan rangkaian terbang lintas di dekat planet-planet raksasa gas di Tata Surya luar, dari Jupiter hingga Neptunus. Namun, misi ini berubah menjadi kisah epik.

Voyager kini resmi menjadi utusan pertama manusia yang berhasil memasuki ruang antarbintang. Keduanya masih mengirimkan data penting yang ditangkap oleh antena raksasa NASA di Bumi, lebih dari 45 tahun setelah peluncuran.

Perjalanan Voyager telah membuka rahasia terbesar dari planet-planet raksasa yang tidak mungkin diamati secara detail dari Bumi.

Voyager mengungkap detail Badai Titik Merah Besar (Great Red Spot) dan, yang paling mengejutkan, menemukan bahwa bulan Io aktif secara vulkanik, menyemburkan lahar ke angkasa, membuktikan aktivitas geologi tidak hanya milik Bumi.

Voyager 1 mengintip ke Titan, bulan misterius yang tertutup kabut. Selain itu, Voyager 1 juga menunjukkan bahwa cincin Saturnus adalah sistem yang rumit, berlapis-lapis, bukan hanya pita es sederhana.

Voyager 2 mencetak sejarah sebagai satu-satunya wahana yang pernah mengunjungi kedua planet ini. Di Uranus, ia menemukan 11 bulan baru, dan di Neptunus, ia memperlihatkan geyser nitrogen cair menyembur dari permukaan bulan Triton.

Momen ikonik tercipta pada Februari 1990 ketika Voyager 1 menoleh ke belakang sebelum mematikan kameranya. Dari jarak 6 miliar kilometer, Bumi hanya terlihat sebagai titik biru pucat (Pale Blue Dot), sebuah simbol kerentanan rumah kita di tengah lautan kosmos.

Tonggak sejarah terbesar tiba pada tahun 2012, ketika Voyager 1 menembus heliopause, batas gelembung yang diciptakan oleh angin matahari. Sejak saat itu, ia menjadi objek buatan manusia pertama yang secara resmi berada di ruang antarbintang. Voyager 2 menyusul enam tahun kemudian. Dari wilayah tak dikenal ini, mereka terus mengirimkan data tentang partikel, gelombang magnetik, dan sinyal samar dari luar Tata Surya.

Selain instrumen ilmiah, setiap wahana Voyager membawa pesan unik untuk kosmos: Golden Record. Piringan emas ini berfungsi sebagai kapsul waktu dari umat manusia, berisi rekaman suara ombak, tawa bayi, salam dalam 55 bahasa, gambar kehidupan di Bumi, dan musik dari berbagai budaya. Pesan ini bukan ditujukan untuk kita, melainkan untuk potensi peradaban asing di masa depan.

Saat ini, di kedalaman lebih dari 24 miliar kilometer, sinyal lemah Voyager 1 masih membutuhkan waktu lebih dari 22 jam cahaya untuk mencapai Bumi. Meskipun sumber daya kian menipis dan instrumen ilmiah dimatikan satu per satu untuk penghematan energi, Voyager terus melaju.

Ilmuwan memperkirakan sekitar tahun 2030-an, Voyager akan terdiam sepenuhnya, namun ia akan tetap melayang sunyi sebagai utusan abadi umat manusia di galaksi Bima Sakti. Misi Voyager 1 dan 2 telah menggoreskan babak penting dalam sejarah eksplorasi, membuktikan bahwa rasa ingin tahu manusia sanggup melampaui segala keterbatasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Pantau Keamanan MotoGP Mandalika, Polri Gunakan Bodycam

Pantau Keamanan MotoGP Mandalika, Polri Gunakan Bodycam

News
| Jum'at, 03 Oktober 2025, 23:47 WIB

Advertisement

5 Tempat Nongkrong sambil Ngopi di Jalan Slamet Riyadi Kota Solo

5 Tempat Nongkrong sambil Ngopi di Jalan Slamet Riyadi Kota Solo

Wisata
| Kamis, 02 Oktober 2025, 12:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement