Advertisement

Ini Fakta Komet Halley Muncul 75 Tahun Sekali

Intan Riskina Ichsan
Senin, 22 November 2021 - 13:27 WIB
Sunartono
Ini Fakta Komet Halley Muncul 75 Tahun Sekali Komet Hailey - space.com

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA— Tiap 75 hingga 76 tahun, Komet Halley menerangi langit dengan mencapai perihelionnya. Ukuran dan intrik yang mengelilinginya sangat menonjol sehingga dinanti sepanjang sejarah mausia.

Terakhir kali mencapai perihelionnya yaitu titik di mana komet paling dekat dengan matahari dan paling terlihat adalah pada tahun 1986. Diperkirakan Komet Halley akan kembali pada pertengahan tahun 2061 mendatang.

Advertisement

BACA JUGA : Salah Satu Komet Besar Sedang Menuju ke Arah Bumi

Diprediksi Komet Halley nanti akan jauh lebih baik daripada yang terjadi pada 1986, karena komet akan berada di sisi Matahari yang sama dengan Bumi. Sebelum menikmatinya nanti, berikut enam fakta peristiwa astronomi yang dinantikan ini, dilansir dari My Modern Met:

1. Telah Terlihat Sejak 240 SM

Meskipun ada beberapa bukti dari Pliny the Elder bahwa komet Halley terlihat selama Yunani kuno antara 468-466 SM, penampilan pertama yang tercatat adalah pada 240 SM, seperti yang tertulis dalam teks sejarah Cina yang disebut Records of the Grand Historian.

2. Diberi Nama Dari Ahli Astronomi

Pada tahun 1705, seorang teman Isaac Newton dan sesama astronom Inggris Edmond Halley menerbitkan sebuah makalah tentang komet berjudul Synopsis of the Astronomy of Comets. Di dalamnya, ia menjelaskan bahwa tiga penampakan komet yang berbeda sebenarnya kembali setiap 75 hingga 76 tahun. Komet Halley menjadi komet pertama yang diakui sebagai komet periodik dan dinamai Halley pada tahun 1759 oleh astronom Prancis Louis de Lacaille.

3. Terbuat Dari Es dan Puing-puing

Sebenarnya bintang jatuh hanyalah bola besar yang terdiri dari puing-puing ruang angkasa dan es. Hal yang sama berlaku untuk Komet Halley. Tetapi dalam kasus ini, sebagian besar puing-puingnya disatukan oleh gravitasi. Pengamatan terbaru membuktikan bahwa komet juga tertutup lapisan debu hitam.

4. Menciptakan Suasananya Sendiri

Setiap kali Komet Halley mendekati matahari, es yang menutupi permukaannya mencair untuk menciptakan atmosfer yang membentang sekitar 100.000 kilometer. Namun, pada akhirnya, hembusan angin matahari menyebabkan atmosfer ini berubah menjadi ekor panjang komet.

5. Komet Halley Bertepatan dengan Dua Hujan Meteor

Komet Halley dikaitkan dengan dua hujan meteor besar, yaitu meteor Orionids tahunan, yang biasanya terjadi selama satu minggu di akhir Oktober dan hujan meteor Eta Aquariids pada awal Mei. Karena meteor-meteor itu dulunya merupakan bagian dari Komet Halley tetapi pecah ratusan tahun yang lalu. Namun, orbit Komet Halley saat ini tidak mempengaruhi aktivitas meteor.

6. Komet Halley Menyusut

Meskipun Komet Halley memiliki massa saat ini sekitar 2,2 ratus triliun kilogram, para ilmuwan telah menghitung bahwa dulunya jauh lebih besar. Setiap kali komet mendekati matahari, ia kehilangan sebagian massanya. Faktanya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa Komet Halley telah kehilangan antara 80-90% massa aslinya selama 2 hingga 3.000 orbit. Seiring berjalannya waktu, komet akan kehilangan massa yang cukup untuk menghilang sepenuhnya atau dikeluarkan dari tata surya. Tapi, ini masih ribuan tahun lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement