Angkutan Legendaris Tiada Duanya
Advertisement
Mitsubishi L300 memiliki performa yang telah terbukti menunjang berbagai bidang perniagaan. Dengan bahan bakar yang irit dan kapasitas besar, L300 menjadi pilihan banyak kalangan selama puluhan tahun.
Pengusaha ekspedisi dari Sleman, Lismaryono, mengaku selama memakai L300, kualitas mesinnya andal dengan daya tampung besar dan biaya operasional murah. Ia mencontohkan untuk mengangkut muatan 2 ton dari Jogja ke Solo, L300 pikap hanya memerlukan Rp70.000 untuk bensin.
Advertisement
Angka ini berselisih cukup jauh dengan kendaraan sejenis lainnya, yang dengan jarak yang sama, rata-rata hanya bisa mengangkut muatan 1 ton dengan bensin Rp100.000.
“L300 saya pakai untuk pengiriman barang-barang besar, ada motor, barang rumah tangga, yang dikirim ke Kalimantan Timur atau Bali,” ujarnya, Minggu (28/5/2023).
Lismaryono memiliki dua unit Mitsubishi L300, yakni keluaran 2011 dan 2017. Pengguna L300 perlu secara rutin merawat kaki-kaki karena pikap ini untuk mengangkut muatan berat. “Kaki-kaki depan dan belakang harus rutin dicek, takutnya ada laker macet, karena sering bawa beban berat,” ungkapnya.
Pedagang sayur dari Dieng, Wonosobo, Dahman, mengatakan ia memakai Mitsubishi L300 Euro 4. Menurutnya selama ini tidak ada masalah selama pemakaian. “Membantu membawa beban, onderdil dijangkau mudah. Di setiap toko-toko, onderdil ada,” kata dia.
Ia setiap hari menempuh perjalanan dari Dieng, Wonosobo, membawa sayur-sayuran untuk dijual di Pasar Sayur Jetis, Bandungan. “Kalau pulang-pergi kurang-lebih 200 km. Saya membeli sendiri sayuran untuk dijual ke pedagang,” ujarnya.
Ketua Kopdarnas L300 Bestienya Niaga, Sri Susanto, menuturkan L300 merupakan mobil pikap paling melegenda.
“Dari 1982 sampai sekarang masih diproduksi. Bentuknya bodi juga masih seperti itu walau ada beberapa tambahan,” katanya.
Beberapa pengembangan tersebut seperti power steering, rem cakram yang mendukung beban berat dan sebagainya. Selain itu, onderdil yang tersedia di berbagai tempat juga memudahkan para pengguna untuk melakukan perawatan.
Pengguna L300 yang juga pebisnis jual-beli mobil pikap, Harjono, mengungkapkan jika dirawat dengan baik, L300 masih punya harga jual tinggi, tidak berselisih jauh dengan harga beli. “Setiap kami beli dan kami jual pasti ada untungnya,” katanya.
Harga L300 bekas menurutnya tergantung kondisi. Ia mencontohkan L300 keluaran 1984 yang kondisinya masih bagus bisa dihargai Rp50 juta lebih. “Kalau memang orisinil, kami beli Rp50 juta berani,” ungkapnya.
Ketua Jogja EL300 Community (JEC) Ganis Sutomo Afiyanto mengatakan pikap ini tidak ada duanya. “Karena kendaraan yang dari pertama terbit hingga saat ini masih produksi hanya L300. Masih tetap laku. Kendaraan tahun segitu yang saat ini masih produksi selain L300 tidak ada,” katanya.
L300 ini menurutnya memiliki kelebihan irit, bertenaga dan tangguh untuk segala medan. “Sangat cocok untuk angkut-angkut. Sangat fleksibel,” ujarnya. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Program Tapera Banyak Ditolak, Muruarar Sirait: Masih Harus Bangun Kepercayaan Publik
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Urai Kemacetan Saat Liburan Natal dan Tahun Baru, Dishub DIY Siapkan Strategi Khusus
- Logistik Pilkada Bantul Mulai Didistribusikan ke Ribuan TPS
- Warga Sleman yang Mencoblos dengan KTP-el Akan Dilayani Mulai Pukul 12.00 WIB
- Sidang Pelanggaran Perda Rokok Kulonprogo, 16 Perokok dan 2 Penjual Didenda Ratusan Ribu
- Terima Undangan Nyoblos di Pilkada 2024, Sultan Ajak Masyarakat Berpartisipasi dalam Pemungutan Suara
Advertisement
Advertisement