Advertisement
Tahun Ini Pengguna 5G Diprediksi Capai 50 Juta & 6 Juta Perangkat yang Terhubung
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Asosiasi Internet of Things (Asioti) memprediksi terdapat 50 juta pengguna yang terhubung dengan jaringan 5G seluler pada 2024. Estimasi perangkat yang terhubung dengan jaringan 5G privat bisa mencapai 3-6 juta buah.
Ketua Umum ASIOTI Teguh Prasetya memperkirakan operator seluler akan terus memacu penggelaran jaringan 5G di area perkotaan dan area-area di dalam ruangan pada tahun ini. “Semoga 2024 ini 5G segera terimplementasi dengan masif untuk densifikasi di area perkotaan dan indoor coverage,” ujar Teguh seperti dikutip dari Bisnis.com, Senin (1/1/2024).
Advertisement
Sebagai informasi, sebenarnya usecase dari 5G ada tiga macam, pertama, enhanced mobile broadband (eMBB) dengan contoh penggunaan yakni pengiriman data yang lebih cepat. Kedua, machine type communication (MTC) yang diimplementasikan dalam perangkat pintar (IoT). Ketiga, low latency communications (URLLC) yang kerap digunakan dalam sistem mobil otomatis. Kendati demikian, saat ini yang sudah digunakan di Indonesia, terkhusus kota-kota besar hanyalah usecase pertama, yakni eMBB.
Baca Juga
Hati-Hati, Data Pribadi Bisa Dicuri Lewat Jaringan 5G
Tahun 2027, Jaringan 5G Akan Kuasai 46 persen di Asia Tenggara dan Oseania
Kecepatan Internet Berkorelasi dengan Pertumbuhan Ekonomi, Kemenkominfo Beri Insentif BHP untuk 5G
Oleh karena itu, Teguh berharap agar usecase dari 5G ini bisa lebih banyak, paling tidak di sejumlah kota besar. Selain itu, Teguh juga berharap pada tahun ini, private network berbasis jaringan 5G jadi makin banyak, terutama untuk kawasan industri, perusahaan tambang, minyak dan gas, pertanian, serta perkebunan. Teguh pun mengatakan estimasi perangkat yang terhubung dengan jaringan 5G privat bisa mencapai 3-6 juta buah.
Lebih lanjut, untuk mendukung penerapan 5G, Teguh juga mengharapkan penggelaran fixed broadband access bisa makin banyak, terlebih di kota-kota satelit dan pedesaan. Menurutnya, jika hal ini diterapkan, penggunaan fixed broadband berbasis 5G akan mencapai angka 30 juta rumah pada 2024. Sebagai informasi, perusahaan teknologi Qualcomm menilai 5G dapat menyumbang PDB Indonesia sebesar Rp2,8 triliun atau 9,3% dari PDB Indonesia pada 2035, jika 5G sudah diadopsi sejak 2020. Senior Director Government Affair Qualcomm Nies Purwati mengatakan kehadiran 5G juga dapat membuka sekitar 4,4 juta peluang pekerjaan baru.
“Namun, kalau kita tidak mulai-mulai, makin berkurang nilainya nih,” ujar Nies pada paparannya di acara Diskusi Publik bersama Bisnis Indonesia Intelligence Unit dan Asosiasi IoT Indonesia, Kamis (9/11/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menko Airlangga Isi Kuliah Tamu di LSE: Indonesia On-Track Capai Visi Indonesia Emas 2045
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Unjuk Rasa di Tugu Jogja, Ini Tuntutan Serikat Buruh pada Momen May Day
- Hari Buruh, Korban Apartemen Malioboro City Demo Perjuangkan Hak Kepemilikan
- Pemkot Jogja Masih Menunda Pembangunan TPS 3R di Piyungan, Ini Alasannya
- Peringati May Day, Pemkot Jogja Dorong Pekerja Tingkatkan Hard Skill dan Soft Skill
- Optimalkan Pelayanan dengan Penampilan Rapi dan Menarik, Hotel Harper Malioboro Yogyakarta Menggelar Beauty & Handsome Class
Advertisement
Advertisement