3 Bulan Baru Ditemukan Mengorbit di Neptunus dan Uranus
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Astronom menemukan tiga bulan baru dengan ukuran kecil yang mengorbit di Neptunus dan mengelilingi Uranus. Bulan baru Uranus, yang pertama kali terdeteksi di sekitar raksasa es tersebut dalam lebih dari dua dekade dan diperkirakan bulan terkecil di antara planet sejenisnya, lebarnya hanya 5 mil (8 kilometer).
Butuh 680 hari untuk menyelesaikan satu orbit mengelilingi Uranus. Sebagai perbandingan, salah satu bulan Mars bernama Deimos, yang dianggap sebagai bulan terkecil di tata surya kita, memiliki lebar 8 mil (13 km). Bulan baru planet biru-hijau saat ini disebut sebagai "S/2023 U1" sambil menunggu diberi nama sesuai karakter Shakespeare, menurut pernyataan Carnegie Institution for Science (atau Carnegie Science).
Advertisement
BACA JUGA : Hujan Meteor Quadrantid Bakal Muncul Awal Januari, Catat Tanggalnya
Bulan baru Neptunus paling terang untuk sementara diberi nama "S/2002 N5". Dengan lebar 14 mil (23 km), satelit yang baru ditemukan ini tampaknya berada dalam orbit 9 tahun mengelilingi Neptunus. Bulan yang lebih redup, yang saat ini diberi nama "S/2021 N1", memiliki lebar 8,6 mil (14 km) dan mengelilingi Neptunus setiap 27 tahun sekali. Kedua bulan Neptunus akan diberi nama permanen berdasarkan dewa laut dan nimfa dalam mitologi Yunani.
Ketiga bulan baru tersebut diumumkan oleh Minor Planet Center Persatuan Astronomi Internasional, sebuah badan ilmiah yang berbasis di Massachusetts yang bertanggung jawab untuk menentukan planet, komet, dan bulan di tata surya. Penemuan ini dilakukan menggunakan observatorium di Hawaii dan Chili oleh Scott Sheppard, staf ilmuwan di Carnegie Science.
Proses penemuan itu juga melibatkan Marina Brozovic dan Bob Jacobson dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, David Tholen dari Universitas Hawaii, Chad Trujillo dari Northern Universitas Arizona dan Patryk Sofia Lykawa dari Universitas Kindai.
"Bulan baru ini merupakan bulan paling redup yang pernah ditemukan di sekitar dua planet raksasa es ini dengan menggunakan teleskop berbasis darat," kata Sheppard dalam pernyataannya pada hari Jumat.
"Dibutuhkan pemrosesan gambar khusus untuk mengungkap objek samar tersebut," ujarnya.
Pertama kali mendeteksi bulan baru Uranus pada bulan November 2023 alu saat menggunakan teleskop Magellan Chile. Sebulan kemudian, pengamatan lanjutan dikombinasikan dengan prediksi ilmuwan JPL tentang kemungkinan orbit bulan baru mengkonfirmasi temuan tersebut. Dua penghuni baru di sistem bulan Neptunus pertama kali terlihat pada September 2021.
Setelah orbit yang lebih terang dari kedua satelit alam tersebut, S/2002 N5, dikonfirmasi, "hal itu ditelusuri kembali ke sebuah objek yang terlihat di dekat Neptunus pada tahun 2003 tapi hilang sebelum dapat dipastikan mengorbit planet ini,” kata Sheppard.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisni.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pakar Hukum Sebut Penegak Hukum Harus Kejar hingga Tuntas Pejabat yang Terlibat Judi Online
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Biro PIWP2 Setda DIY Terus Dorong Percepatan Layanan Sanitasi Berkelanjutan
- Hadapi PSBS Biak di Lanjutan Liga 1, Ricky Cawor: Atmosfer Positif sedang Lingkupi PSS
- Program Makan Bergizi Gratis Butuh Kolaborasi Lintas Sektoral
- Tak Cuma Ribuan Alat Timbang dan Ukur, Pemkab Gunungkidul Juga Tera Ulang SPBU
- Artjog 2025 Mulai Disosialisasikan, Ajak Seniman dan Penikmat Seni Ikut Ramaikan Lebaran Seni
Advertisement
Advertisement