Advertisement
Chery Lewat Exeed Bidik Le Mans, Debut Ditargetkan Sebelum 2030
Mobil Chery (dok.Istimewa Chery Yogyakarta)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Pabrikan otomotif raksasa Tiongkok, Chery, secara resmi mengumumkan ambisi besarnya untuk berlaga di ajang balap ketahanan paling bergengsi di dunia, 24 Hours of Le Mans.
Komitmen bersejarah ini akan diwujudkan melalui merek premiumnya, Exeed, yang berencana turun sebagai tim pabrikan (factory team) dalam lima tahun ke depan. Exeed akan bersaing langsung dengan nama-nama besar seperti Porsche, Toyota, dan BMW.
Advertisement
Dilansir dari Car News China, Selasa (16/12/2025), pengumuman ambisi ini disampaikan Exeed pada Senin, 15 Desember 2025, setelah menandatangani perjanjian kerja sama strategis dengan Automobile Club de l’Ouest (A.C.O.), selaku penyelenggara resmi ajang Le Mans. Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Exeed meluncurkan inisiatif bertajuk “Road to Le Mans” yang memiliki target eksplisit: memulai balapan di Le Mans sebelum tahun 2030.
Chery dan Exeed telah menyusun peta jalan bertahap dan terstruktur yang terbagi dalam tiga fase utama untuk mencapai sirkuit Sarthe, Prancis:
BACA JUGA
Fase 1: Pembangunan Fondasi Lokal Exeed akan meluncurkan sistem seleksi balap ketahanan bernama “Exeed Unified Race”.
Program ini difokuskan untuk mengasah dan menyempurnakan teknologi balap, membangun struktur tim yang solid, serta menjaring bakat pembalap Tiongkok yang akan dipersiapkan untuk kompetisi internasional.
Fase 2: Uji Coba di Ajang Regional Tim akan mulai berpartisipasi dalam kejuaraan Asian Le Mans Series (ALMS).
Kompetisi ini memiliki kelas-kelas seperti LMP2, LMP3, dan LMGT3. Partisipasi di kelas LMGT3 akan menjadi tantangan tersendiri, mengingat peraturannya mewajibkan pabrikan memproduksi lebih dari 2.500 unit mobil jalan raya per tahun.
Fase 3: Puncak, Debut di Le Mans Fase final adalah pembentukan “Exeed Le Mans Team” yang akan bertugas mengikuti balapan utama 24 Hours of Le Mans di Sirkuit Sarthe, Prancis, melawan tim-tim Hypercar global.
Langkah Chery ini merupakan tonggak bersejarah, karena mereka akan menjadi pabrikan Tiongkok pertama yang tampil di Le Mans. Tantangan teknisnya cukup signifikan, mengingat lini mesin pembakaran internal (Internal Combustion Engine atau ICE) Chery saat ini terbilang terbatas; mesin ICE terkuat mereka adalah 2.0L turbo yang menghasilkan sekitar 257 dk.
Oleh karena itu, strategi teknis Chery diperkirakan akan sangat mengandalkan teknologi C-DM plug-in hybrid yang mereka kuasai. Teknologi hybrid ini pada mobil jalanan mampu menghasilkan tenaga gabungan hingga 610 dk, yang berpotensi menjadi fondasi utama pengembangan powertrain untuk mobil balap ketahanan (endurance racing).
Selain itu, kerja sama dengan A.C.O. mencakup rencana pembangunan sirkuit bersertifikasi Le Mans di Wuhu, kota kantor pusat Chery. Lintasan ini tidak hanya dirancang untuk menggelar balapan level tertinggi di Tiongkok, tetapi juga akan berfungsi sebagai laboratorium pengembangan teknologi bagi Exeed untuk menyempurnakan mobil-mobil produksi massalnya.
Keikutsertaan Exeed di Le Mans mempertegas ambisi besar produsen otomotif Tiongkok untuk tidak hanya unggul di pasar global, tetapi juga membuktikan keandalan dan performa teknologi mereka di panggung balap paling bergengsi.
Chery bukan satu-satunya pabrikan Tiongkok yang serius di dunia motorsport. Geely Group, melalui tim Lynk & Co Cyan Racing, telah menunjukkan dominasinya di ajang FIA TCR World Tour dengan meraih sembilan gelar juara dunia sejak 2019. Anak usaha Geely, Horse Powertrain, juga aktif sebagai mitra teknis di berbagai ajang balap.
Ambisi Exeed untuk menantang dominasi merek-merek Eropa dan Jepang yang telah lama berjaya di Le Mans adalah bukti nyata dari kemajuan teknologi otomotif Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Aduan Terbanyak Ombudsman DIY 2025: Pemda, Kepolisian, Layanan Swasta
- Bantul Kekurangan 153 Kepala Sekolah TK hingga SMP
- Lomba Lacak Sinyal ARDF Latih Kesiapsiagaan Bencana di Kulonprogo
- Jemaat Gereja St Albertus Agung Buat Altar dari Barang Bekas
- Guru Besar UGM Usul Sebagian Dana MBG Dialihkan ke Daerah Bencana
Advertisement
Advertisement





