Advertisement

Cara Menonton Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids di Bulan Mei

Salma Permata Dewi
Minggu, 30 April 2023 - 23:37 WIB
Sunartono
Cara Menonton Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids di Bulan Mei kilatan cahaya yang tampak di langit Yogyakarta adalah pijaran meteor, yang merupakan meteor sporadis. - Instagram @aryo.akise

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Hujan meteor Eta Aquarid spektakuler akan segera mencapai puncaknya dan memberikan kesempatan bagi para pengamat langit untuk melihatnya hingga 40 bintang jatuh setiap jam. Fenomena langit ini berlangsung pada bulan Mei setiap tahun ketika Bumi melewati puing-puing yang ditinggalkan oleh Komet Halley. 

Melansir Insider, hujan meteor aktif antara 15 April hingga 27 Mei 2023 dan puncaknya diperkirakan pada 5 Mei 2023. Para ahli memprediksi ledakan yang bisa menggandakan jumlah meteor di langit sehingga tahun ini akan menjadi lebih menakjubkan dari biasanya.

Advertisement

Berikut cara mendapatkan tontonan terbaik dari peristiwa hujan meteor ini, menurut NASA.

1. Bersiap

Para ahli mengatakan tahun ini hujan meteor tidak hanya di Belahan Bumi Selatan, tetapi juga di Belahan Bumi Utara yang mungkin ada meteor yang terlihat dua kali lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan Jupiter telah mendorong dan memusatkan puing-puing kuno dari komet Halley ke jalur planet kita.

Menurut Bill Cooke, kepala Meteoroid Environment Office NASA, Komet Halley melewati Bumi setiap 76 tahun dan setiap kalinya, Komet Halley meninggalkan sedikit debu di belakangnya. Dia juga menjelaskan bahwa tidak ada risiko yang terkait dengan hujan meteor.

2. Pergi ke luar saat waktu yang tepat

Untuk melihat hujan meteor Eta Aquarid, diperkirakan mencapai puncaknya sekitar pukul 4 pagi UTC pada 5 Mei. Namun, Cooke menyarankan waktu terbaik untuk keluar adalah sekitar pukul 2 hingga 3 pagi. Namun, sayangnya, ada kemungkinan bulan akan lebih terang dari meteor karena mengalami bulan purnama. Walaupun demikian, Anda masih berpeluang melihat hingga 40 meteor per jam.

3. Cari garis-garis dan bola api

Carilah garis panjang yang melesat di langit yang disebabkan oleh puing-puing meteor yang terbakar di atmosfer. Ketika meteor mencapai atmosfer, mereka tidak hanya terbakar, tetapi juga pecah dan jika mereka besar dan berdebu, mereka menciptakan garis yang jelas, yakni debu yang ditinggalkan di belakangnya. Hujan meteor juga dapat membawa "bola api" sesekali, yang merupakan kilatan terang yang terjadi saat meteor meledak saat mengenai atmosfer.

4. Berbaring telentang dan lihat ke atas

Untuk melihat yang terbaik saat bintang jatuh, menjauhlah dari lampu-lampu kota. Berbaring telentang dan lihat lurus ke langit. Tidak perlu membawa kacamata atau teleskop karena meteor paling baik dilihat dengan mata telanjang. NASA merekomendasikan untuk mengarahkan kaki Anda ke timur untuk mendapatkan pemandangan terbaik dari pancuran. Cooke mengklaim hal terpenting adalah mengalihkan pandangan dari bulan.

5. Bersabarlah dan biarkan mata menyesuaikan diri

Jangan fokus ke ponsel Anda saat mengamati langit. Biasakan mata dengan kegelapan malam dan bersabarlah. NASA mengatakan, Anda harus memberi mata setidaknya 30 menit untuk membiasakan diri dengan langit yang gelap sebelum berharap untuk melihat bintang jatuh.

Jika tidak dapat melihat Eta Aquarids tahun ini, jangan putus asa karena para ahli berpendapat bahwa puing-puing yang sama akan berada di jalur planet kita tahun depan. Bahkan menurut Cooke, hujan meteor tahun depan akan lebih kuat lagi. Setelah itu, ledakan berikutnya akan terjadi pada tahun 2044 hingga 2046. Jadi harus menunggu lebih dari 20 tahun untuk melihat ledakan Eta Aquarids lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Raja Charles III Kembali Jalani Tugas Setelah Pengobatan Kanker

News
| Sabtu, 27 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement