Advertisement
Lelang Frekuensi 5G Mundur, Ini Penjelasan Kemenkominfo
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengupayakan lelang frekuensi 700 Mhz dan 26 Ghz digelar pada tahun ini. Pasalnya, jadwal lelang frekuensi untuk layanan 5G terus molor dari waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan bahwa pembahasan lelang frekuensi masih terus berlanjut. Namun, Kemenkominfo juga harus membahas jadwal lelang dengan operator seluler. “Tetapi kami masih mengupayakan lelang frekuensi itu terjadi tahun ini.
Advertisement
Tentu kita masih harus bicara dengan operator-operator lokal seperti apa baiknya, kita ini kan kepinginnya 5G, supaya meningkatkan kecepatan internet kita,” kata Usman dalam acara Ngopi Bareng di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Jumat (26/7/2024).
BACA JUGA : Lelang Beres, Pembangunan Agrowisata Bukit Dermo Dimulai
Ia menambahkan ada pendapat lain yang mempertanyakan apakah jaringan 5G kompatibel dengan pasar Indonesia, serta apakah masyarakat Indonesia sudah nyaman dengan jaringan 4G. Menurut Usman, sederet pendapat ini harus didiskusikan dengan seksama.
“Di satu sisi tuntutan kenaikan kecepatan internet ini ada, tapi di sisi lain juga barangkali ada keinginan-keinginan industri yang harus kita damaikan supaya nanti lelang ini berlangsung dengan baik, dengan fair,” ujarnya.
Di sisi lain, Usman menyebut bahwa penggunaan jaringan telepon fixed line sudah tidak laris, seiring dengan masyarakat yang mengirimkan pesan dan telepon menggunakan internet. Kondisi ini yang memicu pemain operator seluler membutuhkan insentif.
“Artinya operator seluler kita ini pendapatannya sudah pada peak-nya, sehingga mereka memerlukan insentif ketika menginginkan berinvestasi, itulah yang kita bicarakan agar jangan sampai leleng kita lakukan tetapi industri tidak siap atau industri punya kebutuhan-punya lain yang mesti kita penuhi,” jelasnya.
Kemenkominfo mendapat masukan dari operator seluler untuk melakukan lelang frekuensi 700 MHz dan 26 GHz pada akhir 2024 atau mundur dari jadwal awal. Mulanya, lelang frekuensi akan diadakan pada akhir Juni dan paling lambat awal Juli 2024. “Kalau usulan ada [lelang frekuensi mundur].
Mereka [operator] mengusulkan minta mundur [jadwal lelang frekuensi],” kata Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kemenkominfo Ismail saat ditemui di Jakarta, Selasa (9/7/2024).
Ismail menyampaikan operator seluler meminta agar pelaksanaan lelang frekuensi tidak dilakukan sekarang dan meminta untuk dijadwalkan ulang pada akhir tahun. Di sisi lain, Ismail juga menyebut bahwa harga dasar lelang frekuensi juga belum diputuskan.
“Intinya [operator mengusulkan] pokoknya jangan sekarang, mungkin bahasanya [ditunda sampai] akhir tahunan kalau permintaan mereka, ya, tetapi Pak Menteri [Budi Arie Setiadi] belum memutuskan,” jelasnya. Alhasil, insentif untuk lelang frekuensi juga akan mundur. “Karena kan [insentif] melekat di proses itu [lelang frekuensi],” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement