Advertisement
Teknologi UV Dapat Diadopsi untuk Meningkatkan Produksi Udang bagi Petambak
Penggunaan teknologi UV pada tambak udang. - Ist
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—FisTx Indonesia telah mengembangkan teknologi ultraviolet (UV) untuk gantikan penggunaan bahan kimia kaporit dalam menjaga kualitas air. Teknologi tersebut ternyata dapat diadopsi untuk meningkatkan produksi udang bagi para petambak udang.
COO FisTx Indonesia, Rico Wibisono mengatakan keberhasilan budi daya udang sering kali menghadapi tantangan, seperti kualitas air yang buruk, penyakit, dan pertumbuhan mikroorganisme sering kali menghambat produktivitas budi daya udang.
Advertisement
Solusi untuk mengatasi persoalan tersebut bisa dengan penggunaan teknologi ultraviolet (UV). "Teknologi UV (ultraviolet) adalah metode pengolahan air yang menggunakan sinar ultraviolet untuk mensterilkan air dari bakteri, virus, dan mikroorganisme berbahaya. Dalam tambak, air yang bersih dan bebas dari patogen sangat penting untuk mendukung pertumbuhan udang yang sehat dan maksimal," kata dia, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/11/2024)
Dengan sistem UV, kata dia, kualitas air pada tambak dapat ditingkatkan secara signifikan tanpa penggunaan bahan kimia berlebihan.
Dijelaskannya teknologi UV menggunakan sinar ultraviolet dengan panjang gelombang tertentu antara 200-270 nm untuk menonaktifkan mikroorganisme patogen seperti bakteri, virus, dan parasit.
"Teknologi UV ini merupakan metode modern yang menggunakan sinar UV untuk merusak DNA mikroorganisme ini, sehingga mereka tidak dapat melakukan replikasi DNA dan tranlasi RNA yang dapat berkembang untuk menginfeksi inangnya," jelas Rico.
BACA JUGA: Budi Daya Udang Vaname Potensial Dikembangkan di Bantul, Ini Kendalanya
Selain dapat mengendalikan penyakit pada air tambak udang dan mempertahankan kualitas air, teknologi UV juga dapat menjaga kualitas air yang stabil, sehingga udang dapat mencapai ukuran panen dengan lebih cepat. Hal ini berarti siklus budi daya dapat dipersingkat, memungkinkan produksi lebih banyak dalam satu tahun.
Ia juga mengklaim teknologi Baskara UV untuk tambak udang ini ramah lingkungan. "Tidak seperti bahan kimia desinfektan, penggunaan UV tidak meninggalkan residu kimia yang berbahaya bagi lingkungan, sehingga tambak udang tetap berkelanjutan," ujarnya.
Adapun cara mengadopsi teknologi UV untuk tambak udang bisa dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan identifikasi kebutuhan tambak, seperti ukuran tambak, volume air, jenis udang yang akan dibudidayakan. Kemudian memilih sistem UV yang tepat, karena ada beberapa jenis varian UV, di antaranya a Baskara UV 2 Inch, Baskra 4 Inch, Baskara 8 Inch, dan Baskara medium pressure.
Lebih lanjut Rico mengatakan pengadopsian teknologi UV untuk tambak udang ini sudah dilakukan diberbagai daerah di Indonesia di antaranya di Lampung, Jogja, Pacitan, Bali, Bangka Belitung, dan Sumbawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Haenyeo Jeju Jadi Daya Tarik Wisata Dunia, Kini Krisis Regenerasi
Advertisement
Berita Populer
- Kulonprogo Selatan Rawan Banjir, BPBD Imbau Jaga Drainase
- Pemkot Jogja Percepat Perbaikan 100 RTLH Lewat CSR
- Muncul Kekhawatiran, Warga Minta Jembatan Kewek Segera Direhabilitasi
- Developer dan Perbankan Didorong Kembangkan Hunian Vertikal Terjangkau
- Pakar UGM Soroti Kredit Rp20 T Peternakan Ayam, Usulkan Urban Farming
Advertisement
Advertisement




