Advertisement
Lonjakan Beli Mobil Listrik di China Jelang Akhir Insentif
Mobil listrik Xiaomi. (ANTARA - mi.com)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Penjualan mobil listrik di China melonjak tajam pada kuartal terakhir 2025. Lonjakan ini dipicu oleh berakhirnya kebijakan pembebasan pajak penuh untuk kendaraan energi baru (NEV) pada 31 Desember 2025, yang akan diganti dengan insentif pajak sebesar 50% mulai 1 Januari 2026.
Berdasarkan laporan Sina Finance, Minggu (9/11/2025), jaringan dealer di berbagai kota melaporkan peningkatan pesanan yang signifikan, bahkan ada yang mencatat kenaikan hingga 60% di atas rata-rata bulanan. Gelombang pembelian besar-besaran ini dimanfaatkan konsumen sebelum insentif pajak dikurangi.
Advertisement
Untuk mengantisipasi dampak transisi kebijakan, sejumlah produsen mobil meluncurkan program "jaminan selisih pajak". Program ini memberikan kompensasi kepada konsumen yang memesan mobil sebelum akhir November 2025, tetapi baru menerima unitnya pada tahun 2026.
Asosiasi Dealer Mobil China menyatakan bahwa perubahan kebijakan ini bukan hanya langkah fiskal, tetapi juga sinyal strategis bagi industri otomotif. Pemerintah China mendorong transformasi pasar kendaraan listrik dari persaingan harga murah menuju kompetisi berbasis nilai dan kualitas produk yang lebih berkelanjutan.
BACA JUGA
Kebijakan pembebasan pajak penuh yang telah berjalan sejak 2014 dinilai berhasil mendorong adopsi massal mobil listrik di China. Peralihan menuju kebijakan pajak setengah ini menandai dimulainya babak baru dalam evolusi pasar kendaraan listrik terbesar di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
5 Air Terjun Terindah dari Jawa hingga Sumatra, Pesonanya Bikin Takjub
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




