Advertisement
Elon Musk Prediksi Bekerja Hanya Jadi Pilihan dalam 20 Tahun
Elon Musk - Royal Society - Wikipedia
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Elon Musk memprediksi kemajuan AI dan robotika akan menjadikan bekerja bukan lagi kewajiban, melainkan pilihan dalam dua dekade mendatang.
Prediksi ini disampaikan Musk dalam sebuah diskusi panel mengenai dampak jangka panjang AI terhadap tenaga kerja di forum investasi Amerika Serikat (AS)-Saudi pekan lalu.
Advertisement
“Saya tidak tahu apa itu jangka panjang, mungkin 10, 20 tahun atau semacamnya,” ujar Musk, sebagaimana dilansir RT.
“Prediksi saya adalah pekerjaan akan menjadi pilihan.”
BACA JUGA
Musk menggambarkan bahwa pekerjaan di masa depan tidak akan lagi terasa sebagai kewajiban, melainkan lebih menyerupai hobi. Ia menganalogikannya dengan kegiatan menanam sayuran di halaman rumah yang dilakukan atas dasar pilihan, bukan keharusan untuk memenuhi kebutuhan.
“Ini akan seperti bermain olahraga atau bermain gim video atau semacamnya,” tambahnya.
Pendiri Tesla dan SpaceX ini bahkan berpendapat bahwa di era yang didominasi oleh AI dan robotika canggih, nilai uang dapat memudar. “Saya pikir pada suatu titik, mata uang akan menjadi tidak relevan,” katanya.
Optimisme Musk ini sebagian besar didasarkan pada pengembangan robot humanoid Optimus oleh Tesla. Robot bipedal ini dirancang untuk melakukan tugas-tugas fisik, repetitif, dan berpotensi berbahaya.
Musk mengklaim bahwa Optimus pada akhirnya akan bekerja di berbagai tempat, mulai dari pabrik dan gudang hingga rumah tangga. Ia bahkan meyakini bahwa robot humanoid dapat menjadi “industri atau produk terbesar yang pernah ada, lebih besar dari ponsel.”
Meskipun optimisme Musk tinggi, sebagian pihak skeptis menilai jangka waktu 10 hingga 20 tahun terlalu ambisius. Mereka merujuk pada beberapa prediksi Musk sebelumnya yang belum terealisasi, seperti taksi robot pada 2019 atau misi berawak ke Mars pada 2024.
Para ahli robotika juga menyoroti bahwa menciptakan humanoid serbaguna yang mampu berkinerja aman dan andal di dunia nyata masih jauh lebih rumit dan mahal dibandingkan mengembangkan robot yang didesain untuk tujuan khusus.
Klaim Musk ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran global mengenai bagaimana AI dan otomatisasi akan mengubah lapangan kerja dan struktur perekonomian, di mana sejumlah perusahaan raksasa telah menghilangkan puluhan ribu pekerjaan seiring meningkatnya penggunaan robot dan AI.
Musk mengakui bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum teknologi dan masyarakat benar-benar mencapai masa depan yang ia prediksikan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bolsonaro Ditahan Usai Rusak Gelang Pengawasan Elektronik
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




