Advertisement

OpenAI Jadi Startup Paling Berharga di Dunia, Kalahkan SpaceX

Jumali
Sabtu, 04 Oktober 2025 - 05:37 WIB
Jumali
OpenAI Jadi Startup Paling Berharga di Dunia, Kalahkan SpaceX Open AI / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—OpenAI, kini resmi menjadi perusahaan rintisan (startup) paling berharga di dunia. Perusahaan ini bahkan melampaui SpaceX milik Elon Musk.

Bloomberg melaporkan, valuasi dari OpenAI meningkat besar-besaran setelah adanya transaksi saham sekunder besar-besaran.

Advertisement

Dalam transaksi terbaru, karyawan dan mantan karyawan OpenAI menjual saham senilai sekitar USD 6,6 miliar (sekitar Rp109,56 triliun) kepada investor. Penjualan sekunder ini mendorong valuasi OpenAI melampaui USD 500 miliar (sekitar Rp8.300 triliun).

Angka ini jauh melampaui valuasi mereka di awal tahun, yang sempat berada di kisaran USD 300 miliar. Sebelumnya, SpaceX memimpin dengan valuasi sekitar USD 400 miliar.

Kenaikan valuasi fantastis ini terjadi di tengah negosiasi strategis antara OpenAI dan Microsoft untuk merestrukturisasi perusahaan menjadi entitas nirlaba yang lebih tradisional. Microsoft adalah mitra terdekat dan pendukung terbesar OpenAI, yang telah menginvestasikan miliaran dolar dan memperluas infrastruktur Kecerdasan Buatan (AI) untuk mendukung pengembangan mereka.

Dilansir RT, CEO Microsoft, Satya Nadella, sempat menyatakan kekhawatiran bahwa kemajuan AI bisa membuat bisnis inti Microsoft menjadi usang. Kekhawatiran ini sejalan dengan reorganisasi besar-besaran yang menyebabkan Microsoft memangkas lebih dari 15.000 pekerjaan tahun ini.

Didirikan pada tahun 2015, OpenAI awalnya merupakan laboratorium penelitian nirlaba dengan tujuan mengembangkan AI untuk "kebaikan umat manusia." Perusahaan ini meraih ketenaran global setelah meluncurkan ChatGPT pada tahun 2022, diikuti oleh model canggih lainnya seperti GPT-5 pada Agustus 2025. OpenAI juga telah menjalin kesepakatan infrastruktur skala besar dengan mitra seperti Oracle dan SK Hynix.

Namun, kesuksesan ini diwarnai perseteruan dengan salah satu pendirinya, Elon Musk. Musk, yang mengundurkan diri dari dewan direksi pada 2018, menuduh OpenAI meninggalkan misi nirlaba awalnya setelah menerima dana besar dari Microsoft.

Saat ini, Musk terlibat dalam konflik hukum dengan perusahaan yang ia dirikan. Ia telah mengajukan gugatan untuk memblokir restrukturisasi OpenAI, dan kasus tersebut masih berlanjut. Selain itu, perusahaan AI milik Musk, xAI, juga menggugat OpenAI atas dugaan pencurian rahasia dagang, tuduhan yang telah dibantah oleh OpenAI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Hamas Setuju Gencatan Senjata, Trump Minta Israel Menghentikan Serangan

Hamas Setuju Gencatan Senjata, Trump Minta Israel Menghentikan Serangan

News
| Sabtu, 04 Oktober 2025, 15:47 WIB

Advertisement

Cantiknya Bangunan Embung di Dataran Tinggi Dieng

Cantiknya Bangunan Embung di Dataran Tinggi Dieng

Wisata
| Sabtu, 04 Oktober 2025, 13:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement